Nah, jadi begini..
Setelah melalui perbincangan yang amat panjang dan berulang-ulang dengan diselingi petuah-petuah dari orang tua dan yang belum jadi orang tua tapi dituakan, akhirnya saya diberi wewenang dalam mengambil keputusan soal "mau dibawa kemana masa depan saya".
Dan hasil dari mengutak-atik otak, hati dan internet, saya memutuskan untuk kuliah Psikologi saja.
Emang sih, kuliah arsitektur dulu wasn't so bad, but i just don't wanna live in my past and continuing the things i suffered at the most, jadi yah gue kehilangan niat nerusin kuliah arsitektur, entah itu balik lagi ke Manado ato transkrip nilai and nglanjutin di Jakarta.
Gue juga ngga jadi kuliah broadcasting yang menurut sepupu gue yang lulus di bidang itu di UI, "doesn't really matter in career if you really want to be a broadcaster". Jadi, broadcasting... lewat. Begitupun Bahasa Inggris yang alasannya udah gue jelasin di post sebelumnya. kalo diary (buku) sih, ini istilahnya hemat kertas dengan tidak menulis kembali apa yang sudah dituliskan.
Dan akhirnya, kenapa gue memutuskan kuliah Psikologi?
Pertama, salah satu alasannya udah gue sertain di postingan sebelumnya. Kedua, ngga ada paksaan dari siapapun. Ketiga, emang gue suka koq segala sesuatu yang berhubungan dengan kejiwaan, perilaku, hal-hal mistis, dan apapun itu yang ada hubungannya dengan psikologi. Keempat, menurut kakak gue, gue yang bisa mengalami sugesti tidak langsung dan meramal secara tidak disadari ini cocok banget belajar psikologi. Dan terakhir, alasan paling maknae (bungsu), psikolog lagi laku-lakunya akhir-akhir ini di segala penjuru dunia.
Jadi psikolog gue bisa tetep ke Korea, jadi psikolog gue bisa ngasih advice ke orang yang bingung pengen punya rumah tipe apa yang cocok buat dia, gue bisa tetep kerja di pertelevisian, tetep bisa nulis novel dan buku. So, i think this is the right choice for me.
Jadi yah begitulah, bulan Mei lalu gue disuruh nyari informasi dan mendaftar, dan gue langsung ngdaftarin diri di UNIKA Atma Jaya Jakarta, pendaftaran gelombang empat. Pilihan tepat! Gue lalu ujian dan secara ajaib lulus test masuk. Akhirnya setelah ngbayar ini itu, skarang gue tinggal nungguin jas almamater sama kartu mahasiswa sebelum jadwal pengenalan kampus ditetapin.
Gue harap sesi pengenalan di Atma Jaya bakal beda dari apa yang gue rasa dulu di UNSRAT, kalo nggak, ortu bukan hanya harus nyari duit buat bayar kuliah tapi juga nyari duit buat gue ke rumah sakit gara-gara exhausted lagi. yah, mudah-mudahan aja semuanya lancar-lancar dan ngga ngerepotin, gue cuma mau kuliah aja, belajar, trus bikin tesis, trus lulus, trus kerja, trus kawin ma Jaejoong, trus hidup bahagia selamanya.
Sekian dan terima kasih...
안녕히주무싶세용~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
So, what do you think?